Selasa, 04 Maret 2014

Artikel manfaat buah Anggur


ANGGUR

Description: https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTGZb0R_b-B0I9HpMu1h-JH0vdcDFxpJxJNeNszD48MF44UMun_TA



Anggur merupakan buah dalam keluarga Vitaceae, tanaman ini biasanya tumbuh merambat yang membutuhkan media untuk tempat merambatnya, anggur berasal dari Armenia, tetapi budidaya anggur sudah dikembangkan di timur tengah sejak 4000 SM, sedangkan teknologi pengolahan anggur menjadi wine pertama kali dikembangkan orang Mesir pada 2500 SM. Dari Mesir budidaya dan teknologi pengolahan anggur masuk ke Yunani dan menyebar ke daerah laut hitam sampai Spanyol, Jerman, Prancis, dan Austria. Sejalan dengan perjalanan Colombus, anggur dari asalnya ini mulai menyebar ke Mexico, Amerika selatan, Afrika selatan, Asia termasuk Indonesia dan Australia. Penyebaran ini juga menjadikan anggur mempunyai beberapa sebutan seperti grape di Eropa & Amerika, orang China menyebut pu tao dan di Indonesia disebut anggur.
Buah–buahan merupakan salah satu bahan makanan berserat yang dianjurkan untuk dikonsumsi, minimal 300g–400g perkapita per hari. Tiap orang menggemari buah anggur karena rasanya enak, manis, segar, dan mengandung gizi tinggi, terutama vitamin C dan vitamin B. Serat yang terkandung dalam buah sangat penting bagi tubuh, karena berpengaruh terhadap penyakit kanker, melancarkan pencernaan, dan menjaga atau meningkatkan daya tahan tubuh.





4





Kandungan Gizi
Buah anggur segar dalam bentuk jus mengandung air 70%-80%, karbohirat 15%-25%, asam organik 0,3%-1,5%, tanin 0,01%-0,10%, protein 0,0001%-0,01%, asam amino 0,017%-0,11%, amoniak 0,001%–0,012%, dan mineral 0,3%-0,6%. Setiap 100 g buah anggur segar mengandung 100 ml vitamin C dan 100 ml vitamin B, disamping itu setiap ton anggur segar mengandung etil alkohol sampai 244.000 mg, etanol 111 mg, dan methanol 3 mg–7 mg, dalam tatanan makanan sehari–hari buah anggur berkasiat memperbaiki sistem kardiovaskuler, melindungi pembuluh darah arteri, menjaga kerja ginjal atau kandung kencing, dan menenangkan sistem saraf sehingga tidak terjadi kejang.



Khasiat
Buah anggur juga berkasiat sebagai obat anti kanker. Kulit buah anggur mengandung 50–100 mikrogram zat resveratrol, dan konsentrasinya pada anggur merah berkisar 1,5–3 mg/liter. Zat resveratrol berfungsi mencegah penggumpalan darah, obat kanker, dan pencegah sakit jantung. Disamping itu, anggur berfungsi membersihkan darah, membantu fungsi ginjal, pembentukan darah, menonaktifkan virus, mencegah kerusakan gigi dan menurunkan kolestrol
Setiap orang mempunyai sel kanker di dalam tubuh, sel–sel kanker ini tidak terlihat dalam tes standart hingga mereka berkembangbiak menjadi bermilyar–milyar. Sel kanker tumbuh dengan subur dilingkungan asam. Diet anti daging adalah bersifat asam, yang terbaik adalah memakan daging ikan dan ayam dari pada daging sapi atau babi serta makan buah–buahan yang mengandung vitamin C dan vitamin B terutama buah anggur. Kanker sel tidak dapat tumbuh subur dalam lingkungan beroksigen, oleh sebab itu lakukan olahraga secara teratur dan bernafas dengan dalam membantu mendapatkan oksigen lebih banyak, terapi oksigen adalah cara lain menghancurkan sel kanker.
Jumlah penderita kanker di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tetapi, jumlah dokter bedah onkologi masih jauh dari kebutuhan. Saat ini Indonesia baru memiliki 62 ahli bedah onkologi. ''Penyakit kanker sangat berkaitan dengan kualitas hidup pasien. Sebab itu, standar pelayanan medis di bidang onkologi harus bisa menjawab tuntutan masyarakat saat ini,''



https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTGZb0R_b-B0I9HpMu1h-JH0vdcDFxpJxJNeNszD48MF44UMun_TA
5





kata Menteri Kesehatan (Menkes) Fadilah Supari ketika membuka Temu Ilmiah Internasional Dokter Bedah Onkologi Indonesia ke-1 (1st International Scientific Meeting of Indonesian Society of Surgical Oncologyt/ISSO), Sabtu (26/3) di Jakarta. Menurut Menkes, jumlah penderita kanker di Indonesia mencapai 6% dari populasi. Angka tersebut, katanya, hampir sama di negara-negara berkembang lainnya. Namun, kecenderungannya terus meningkat seiring globalisasi, gaya hidup dan kualitas pelayanan kesehatan. ''Mengacu pada standar pelayanan terhadap pasien, dokter dan rumah sakit harus bisa berkompetisi di jenjang internasional. Dengan pendekatan profesional, maka kejadian malapraktik akan berkurang. Indonesia juga harus memiliki standar pelayanan dan pengobatan kanker yang bisa meningkatkan kualitas hidup penderita.''



Tidak ada komentar:

Posting Komentar